November di Jogja, tepatnya 9 bulan yang lalu pada tahun 2016, masih ku kenang di dalam hati. Saat itu aku merasa akan menjadi liburan terahir sebagi single happy, karena berharap tahun depan aku sudah dipersunting calon imamku. Tapi rencana 'terbaik itu' tahun ini, masih belum di acc sama Sang Khaliq. Harapanku tinggal 7 bulan lagi, sebelum tahun ini berahir. Perjuangan harus ditingkatkan lagi, upaya semaksimal mungkin dan doa sebanyak-banyaknya.
Liburanku saat itu bertepatan dengan mulainya musim hujan, tak mengapa berteman dengan hujan, toh libur dan juga hujan bagian dari rahmat. Tentu saja pakaian raincoat ala-ala backpaker menemani, yaitu plastic raincoat. Jas hujan yang terbuat dari plastik kresek berwarna-warni, ada yang merah, biru, kuning hijau dan sebagainya, kebetulan kudapatkan yang warna merah. Waooo cerah, secerah perasaanku saat itu. Selain ringan dan bisa dilipat sekecil-kecilnya harganya juga terbilang fantastis, karena cukup Rp. 5000 rupiah saja langsung bisa di bawa, murah bukan?! Jas ini banyak di temukan di kawasan kesultanan, malioboro dan tempat-tempat ramai lainnya. Penjualnya pun cukup banyak dan cepat ditemukan sebab mereka berkeliling menjualnya, layaknya pedagang asongan.
Aku bukan satu-satunya tokoh dalam petualanganku kali ini, karena ada teman sekantorku yang baik hati, suka menolong, rajin menabung, istri solehah dan cantik rupawan bersamaku kala itu.Dia berperan sebagai patner liburan sekaligus tour guide jogja yang menyenangkan, dijamin gak bakalan tersesat di sana karena jogja sendiri adalah kampung halamannya, tepatnya di Seleman. Usianya baru 33 tahun jadi masih sangat enerjik, dan memiliki jiwa petualang yang tak kalah menyala denganku. Aku difasilitasinya dengan akomodasi yang sangat memadai, berupa tempat tidur dan makan gratis dirumahnya. Kurang baik apa lagi coba?! Masyaallah, semoga kebaikannya diimbali pahala dan rahmat yang berlipah oleh Allah Swt amiin..πππ
Realisasi liburan ini tidak serta merta terwujud dengan sim salabim. Persiapan dan rencananya dari awal 2016. Karena perlu persiapan dana dan pemilihan waktu yang tepat juga. Kebetulan kami teman sekantor jadi kami mengambil cuti tahunan selama 5 hari, yang merupakan hak kami sebai aparatur sipil negara (ASN) atau lebih dikenal dengan sebutan PNS. Dijinkan cuti berdua itu merupakan berkah yang layak kami syukuri, karena waktunya bersamaan dan dikantor yg sama pula, dengan alasan yang tidak biasa pula: Just Liburan. Dengan catatan pekerjaan rutin bulan tersebut rampung dikerjakan.
Allhasil tibalah hari H-nya kami, berangkat jam 4.30 pagi dari rumah menuju Bandara BIL yang ada di Lombok Tengah, mengingat penerbangan kami jam 06.00 pagi. Tepat waktu, tidak perlu menunggu terlalu lama kami pun mulai penerbangan menggunakan pesawat Lion air yang terkenal ekonomis melintasi garis lintang dan garis bujur alam semesta dengan selamat, sampailah kami di jogja jam 07.45 waktu setempat. Masih pagi Waktu Indonesia Barat, langsung menuju rumah patnerku Mb Nurbaniati namanya, menggunakan taksi yang kami temukan di luar bandara Adi Sucipto.Cukup 10 menit saja kami sudah sampai ditujuan.
Planning perjalan wisata sudah tersusun rapi, kami mulai dengan:
Day 1: ke Taman Gembira Loka : tempat ini merupakan cagar alam yang berupa taman berbagai tumbuhan dan tempat penangkaran berbagai jenis hewan berupa bermacam jenis burung, satwa jinak, liar, besar maupun kecil.
 |
Mb Nur bersama rusa terganteng di kelompoknya |
Taman tersebut nyaman dan ramah bagi ragam usia. Fasilitas yang memadai dan berada di pusat kota. Cukup dengan mengendarai bus trans jogja yang murah meriah keliling pusat kota jogja hari ini.
Setelah puas memanjakan mata dengan berbagai panorama hayati saatnya memnjakan diri. Ya pergi ke salon, guna merileksasi urat-urat kaki yang pegal setelah puas 3 jam berjalan di taman. Kami pergi ke pusat jogjanya ke daerah kesultanan tak jauh dari sana ada salon muslimah, yang namanya telah terlupakan olehku. Maaf aku lupa, seperti kata temanku mungkin karena faktor U: umur. Mengahabiskan waktu 2 jam di salon, cukup membuat badab jadi segar, dan besok siap untuk melanjutkan perjalan lagi. Kami pun menyudahi tour hari itu dan balik ke base camp kami dengan naik bus trans jogja.
Day 2: ke Jogja Bay: ini merupakan wahana permainan air terbesar di jogja, berbagai jenis seluncur air, tersedia di sini. Mulai untuk anak-anak sampai peruntukan dewasa, dari wahana sekala biasa saja sampai seluncur ekstrim, dengan ketinggian variatif. Sungguh memacu adrenalin yang luar biasa. Bagi yang mau uji nyali di ketinggian mampirlah ke sini dijamin dagdigdug derrrr.
 |
Di pintu ke luar jogja bay, tidak sempat foto di wahana seluncuran karena keasikkan main |
 |
Mb Nur Di halaman depan jogja bay |
setelah puas bermain air dan wahana yang menegangkan, kami melanjutkan trip hari itu ke bioskop di plaza amborukmo jogja, nonton film yang saat itu hit yaitu sequel harry potter Fantastic Beast yang penayangnya 2 jam lebih. Lelah dan ngantuk menggerayangi mata dan tubuh yang saat itu sudah hambir jam 9 malam. Hari itu memang bertema "Hiburan Liburan" sehingga kami benar-benar terhibur. Mantapnya Tidurpun langsung nyenyak dan lelap.
Day 3: wisata Budaya: hari ke tiga seperti biasa kami berangkat jam 9.00 WIB ke objek wisata berikutnya, De Mata and De Arca: wisata modern yang menyuguhkan studio karya 2 dan 3 dimensi.
 |
di De arca: in frame saya dan mb Nur |
 |
Mb nur di dalam botol Ajaib |
Di sini asik untuk berfoto dengan berbagai tema yang disuguhkan. Karyawan studio tersebut sangat ramah dan friendly jadi tidak perlu hawatir untuk minta bantuan pengambilan foto oleh mereka sebagai kenangan. Di sini tempatnya memuaskan diri berpose cantik dan memukau.
setelah puas mengekspresikan diri di depan kamera, saatnya menambah wawasan dan kecintaan akan peninggalan sejarah berupa mengunjingi bangunan dan tugu pahlawan yang ada di kawasan pusat kota. Yaitu Berupa cagar budaya, seperti Kantor Pos tertua yang ada sejak jaman Belanda, Bank Indonesia,Bank BNI 45, benteng fort Vredeburg dan tentu saja menghabiskan sore di Alun-alun keraton jogja sambil menikmati wedang jahe yang menghatkan sore menjelang magrib kota jogja. Dan Lengkap sudah rasanya wisata budaya hari ini.
Day 4: sunset di Prambanan:
Hari ke 4 rasanya kami kurang istirahat, full days out menguras energi kami. Jadi dari pagi kami putuskan untuk istirahat saja di rumah beberpa jam lebih, mengisi ulang baterai seumpama handphone dan kamera. Setelah dirasa cukup, temanku mengajak ku menjenguk teman semasa kecilnya yang tengah perawatan di RS Bayangkari Seleman. Kami pun berangkat menyambung silaturrami. Sekitar 1 jam di sana
Jam 1siang di tengah perjalan kami pulang, kami keroncongan, ahirnya mampir di warung Mie ayam pinggir jalan, tempatnya nyaman dan bagus.
 |
Duduk bersantai di Candi Prambanan |
 |
Dua sejoli (kakak mb nur) ekspresif |
Sebagai penggemar mie ayam saya kasih nilai 90 dalam skala 1-100 dari rasa dan tempat. Mantaap. Perut kenyang hatipun riang.
Menjelang pukul 4 sore, kami berempat (saya, mb nur, 2 orang kakaknya) meluncur ke candi perambanan. Cukup 15 menit dari rumah, sampailah kami di Candi. Candi terbesar agama Hindu ini begitu mengumkan, mahakarya umat manusia yang begitu megah, full artistik, penuh dengan pesan moral yang tertuang di ukiran candi. Sungguh tempat yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam yang berkilau nan indah. Mashaallah.
Day 5: Shopping and The Last day in Jogja
Ingat belanja tentu saja ingat Malioboro. Ya kota gudeg ini memang menyediakan kawasan malioboro untuk memanjakan para fashionista dan food lover. Pasar Bring Harjo yang merupak pasar tradisional yang cukup besar ada di kawasan ini. Tujuan kami kesana ingin membeli kain batik dan pakaian yang nantinnya di bawa jadi Oleh-oleh saat pulang ke Lombok.
 |
Istirahat di depan Alun-alun jogja |
kami berangkat dari pagi sampai siang. Setelah dirasa cukup barang belanjaan, kamipun melanjutan perjalanan ke pusat oleh-oleh khas jogja lainnya yaitu Bakpia Pathok. Bakpia sudah di tangan, saatnya pulang ke rumah, siap- siap packing, karena jam 6 sore waktu jogja penerbangan kami ke Lombok siap menanti.
good bye jogja, kota ini selalu ngangenin, karena masih banyak tempat dan objek wisata yang belum kami datengi, karena dibatasi oleh waktu liburan yang singkat. Suatu saat ku ingin kembali ke jogja lagi. Jangan lupa sambut kedatanganku di next trip oke!!
Terimakasih mb Nur dan keluarga yang baik hati menerima dan menyambut saya dengan ramah dan tangan terbuka. Semoga keluarga di jogja sehat selalu. Amiin. And see you next time mb Ning, mas Yanto dan adek-adek di Sana serta mb Yeni dan suami. You are unforgetable and i miss u.πππ